Monday 7 January 2013

Percikan Cinta


Antologi di Bunga Fiksi
Juni 2012

Dian menurunkan kecepatan sepeda motornya ketika merapat ke bundaran air mancur di samping Masjid Agung Palembang. Percikan air yang bermandikan cahaya lampu warna-warni itu membuat hatiku lupa pada kelalaiannya sepanjang siang. Ya, lelaki Aquarius-ku ini terkadang amat fokus dengan pekerjaan, sehingga membuatku harus rela menghabiskan siang hanya dengan menunggunya yang tak kunjung datang.

Ia mendapati wajah kusutku menyambut kedatangannya selepas kerja, sama kusut dengan wajahnya. Membuatku bertanya-tanya, mungkin ia sedang merencanakan kejutan dan pura-pura marah padaku yang seharusnya justru marah padanya karena baru datang menjelang malam.

Sepanjang perjalanan ia tak banyak bicara, aku makin gelisah. Dian mengendarai surpa-fit birunya begitu kencang, tak romantis seperti biasa. Tak ada senyum, apalagi bincang-bincang. Dian masih bungkam meskipun kami telah tiba di rumah Mama.

“Selamat ulang tahun, Dona!” Mama membukakan pintu seraya mengecup kedua belah pipiku. Ia meninggalkan kami untuk beberapa saat, kemudian datang kembali dengan kue ulang tahun di tangannya. Kali ini Dian mulai membuka suara, menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” bersama Mama.

Senyumku masih mengembang mengingat kejutan kecil beberapa jam lalu itu, ketika Dian memintaku memandang air mancur, meresapi suasana romantis yang menyusup dalam gemericiknya.

“Menikahlah denganku!” Hatiku terpasung saat ia dengan lembut memasangkan cincin tepat di jari manisku. Aku terkejut, takjub.

*Diterbitkan dalam buku The Dams delicious, Pustaka Jingga 2012 

Judul: The Damn Delicious
Penulis: Bunga Fiksi & Friends
ISBN: 978-602-18832-1-1
Tebal: 229 hlm
Ukuran: 14x20
Harga: 36.000

Sinopsis:
Kau beri kasih tanpa pamrih, sayangmu tanda tanda seru, mencinta tanpa tanda tanya. Mana mungkin aku mencampakkan jiwamu yang tulus dan setia mengusik tanpa tanda titik. Kau tetap duduk di sebelahku, menggengam erat tanganku meski aku kerap menghujam palu ke kepala hingga kakimu. Kau biarkan bahumu ditinju gelagat manjaku, kau biarkan dadamu ditimpa berliter airmata gulanaku, kau biarkan perutmu menjadi sarang lampiasan amarahku. Manusia macam apa kau, Lelakiku? Apa artiku bagimu?

Begundalku, kau segalanya bagiku, Monosodium Glutamat yang membuat rasaku kian kuat dan tambah pekat. Jawabmu.

Buku ini sudah bisa dipesan melalui sms ke 0856 4545 9192 dengan format pesan judul buku-nama lengkap-alamat lengkap-jumlah buku-no hp

0 comments on "Percikan Cinta"

Post a Comment

 

Annisa Ramadona :) Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal