Monday 7 January 2013

Selamanya Cinta


Antologi di Antologi Es Campur

Juni 2012

di kala hati resah
seribu ragu datang memaksaku


Seperti biasa, diam-diam kuresapi petikan gitarnya dari halaman rumahku. Aku tak tahu persis siapa nama pemuda itu, bagaimana perangai serta kesehariannya, bahkan wajahnya pun hanya mampu kuterka dari suara indah yang mengalun mengiringi sebuah lagu, lagu yang begitu mewakili perasaanku.

rindu semakin menyerang
kalaulah aku dapat membaca pikiranmu
dengan sayap pengharapanmu
ingin terbang jauh


Entah sejak kapan rindu terasa begitu menggebu. Yang kutahu, nyanyian gitar tiap sore itu mendendangkan semangat dalam kehampaan hidupku. Aku merindukan kehadirannya dalam persembunyianku. Meskipun sebenarnya aku tak pernah tahu bagaimana pendapatnya terhadapku. Bagaimana ia melihatku yang tak pernah bisa melihatnya.

biar awanpun gelisah
daun-daun jatuh berguguran
namun cintamu kasih terbit laksana bintang
yang bersinar cerah menerangi jiwaku


Aku terlahir sebagai penyandang tuna netra. Tak ada warna dalam duniaku, semua hanya hitam, kelam. Tak ada hal yang bisa membuatku benar-benar bahagia, atau sebaliknya, aku tak pernah merasakan sedih yang menyiksa. Karena kehampaan menyelimutiku sejak aku dilahirkan.

Kujalani hari-hari biasa, sampai pemuda itu hadir dengan petikan gitarnya. Aku mulai merasakan ada sesuatu yang tak biasa yang datangnya dari sini, dari dalam hati. Getaran itu kian terasa dari hari ke hari, tiap kali ia meracuni otakku dengan lagu indah itu. Aku menjadi lebih bersemangat ketika terjaga di pagi buta, karena aku tahu ketika senja suara itu akan membuatku bahagia. Aku tak tahu ini apa namanya, mungkinkah ini yang dinamakan cinta?

andaikan ku dapat mengungkapkan
perasaanku hingga membuat kau percaya
akan kuberikan seutuhnya
rasa cintaku selamanya…
selamanya… 


Makin lama kurasa cinta ini makin menyiksa. Ia membuatku terpenjara dalam ketidak berdayaan perasaanku padanya. Kerap kali kurasakan rindu menyayat hatiku yang tak pernah bisa mengungkapkan betapa aku mencintainya.

Hingga sore itu tiba. Aku begitu penasaran menunggunya yang tak kunjung datang. Tak ada petikan gitar, tak ada lantunan suara merdunya. Aku menunggunya hingga senja mulai tenggelam, berharap ia kembali mengisi semangat jiwaku agar mampu bertahan dalam kerasnya kehidupan.

Aku memberanikan diri mendekati kontrakkannya. Dengan susah payah, akhirnya aku bisa melewati rimbun halaman rumah itu. Sepertinya cintalah yang menuntunku ke sana.

Namun tiba-tiba, kudengar langkah kaki datang. Aku bingung, takut kalau-kalau ia memergoki cintaku yang kian membuncah. Buru-buru kucari tempat bersembunyi. Beberapa kali kakiku tersandung, jatuh menyentuh rumput di halaman itu. Aku juga tak peduli ketika tubuhku menabrak pohon-pohon rindang. Yang aku inginkan sekarang hanyalah menghilang.

andaikan ku dapat mengungkapkan
perasaanku hingga membuat kau percaya
akan kuberikan seutuhnya
rasa cintaku
rasa cinta yang tulus dari dasar
lubuk hatiku


Entah kemana larinya keberanian dari cinta yang menuntunku kemari. Kini aku terkulai lemas. Merasakan kebutaanku memenjara cinta yang tadi begitu berkobar. Aku terkungkung dalam ruang hitam, di mana cintaku tak dapat bergerak keluar. Tak dapat samapi pada muaranya. Di sana, di hatinya.

“Aluna?!” Aku merasa tubuhku bergetar hebat ketika ia menyebut namaku. Kurasakan tangan lembutnya membimbingku berdiri, mengeluarkanku dari kelamnya penjara cinta ini.

Tuhan, jalinkanlah cinta
bersama selamanya…


Aku ragu ketika ia menuntunku perlahan. Tapi genggaman tangannya seolah memberiku kepercayaan. Sekali ini saja, aku ingin percaya pada cinta yang kurasakan.

Ia memetik gitarnya, kurasakan aliran cinta kembali memompa semangatku untuk ikut memuntahkan semua rasa yang kupendam sejak lama, sejak cinta itu hadir dan menyapa.

andaikan ku dapat mengungkapkan
perasaanku hingga membuat kau percaya
akan kuberikan seutuhnya
rasa cintaku selamanya…
selamanya…


*Diterbitkan dalam buku Warna Warni Cinta, Ae Publishing 2012

Judul : Warna-Warni Cinta
Penulis : Anisa Ae, Radindra Rahman, dkk
Jumlah Halaman : vi + 162 hlmn
ISBN : 978-602-7748-04-0
Harga : 42.000 (belum ongkir)

CARA PEMESANAN :
Ketik: WWC # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : 085732631400
Nanti Anda akan mendapatkan SMS No.Rek dan jumlah yang harus dibayarkan.

“Ngelamunin apa sih, Bro? Oh, gue tahu, lu lagi ngamatin Cleo, ‘kan? Bener, ‘kan?” tanya temannya sok tahu.
Bujang menganggukkan kepala.
“Gimana caranya ya, nakhlukin hati Cleo? Kok rasanya rintangan makin menanjak. Apa emang gue gak berjodoh sama Cleo?”
“Bahasa lu kayak pujangga aja, Bro. Gue kasih tahu ya, Bro, memikat hati cewek itu ada tekniknya, bukan cuma ngayal doang!”
“Lu tahu tekniknya? Apa-apa? Kasih tahu gue dong!”
Semilir angin seketika menyapa Bujang. Menyibak rambut cepaknya seperti adegan-adegan menegangkan di televisi, seperti mendapatkan sesuatu yang akan mengubah hidupnya. Ya, teknik yang diberikan oleh temannya sudah membawa angin segar tersendiri bagi Bujang. Ibarat kata, seperti membakar semangat hidup Bujang.

Apa sih teknik yang diberikan temannya kepada Bujang? Apakah Bujang bisa mendapatkan hati Cleo? Simak semuanya hanya di buku ini. Tidak hanya kisah cinta Bujang, tapi juga memuat kisah cinta yang lain. Cinta yang berwarna.

0 comments on "Selamanya Cinta"

Post a Comment

 

Annisa Ramadona :) Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal