March 29, 2014 3:00 am 
![]()  | 
| Cover Sepanjang Musim | 
Indonesia kaya akan musim. Bukan hanya musim hujan dan kemarau, masih  ada banyak istilah musim yang familiar di Negara ini. Sebut saja musim  haji, musim liburan, musim bola, musim pemilu, musim buah, juga musim  kawin. Tentu saja dalam rangkaian musim-musim itu selalu ada cerita yang  bisa direkam lewat kata, terutama soal cinta.
Ada 12 cerita pendek dari 3 orang editor dan 3 orang penulis fiksi  dalam buku ini. Menggunakan sudut pandang orang pertama, dengan bahasa  yang ringan mereka menuliskan tentang bagaimana cinta mewarnai berbagai  musim yang datang dan bergulir.
Seperti cerita yang dituturkan oleh Asya Azalea tentang Nessa,  seorang istri yang dihadapkan pada pilihan bertahan atau melepaskan sang  suami yang telah lima tahun dinikahi karena ternyata masih menyimpan  perasaan pada mantan pacarnya. Sudah berapa kali aku harus tabah mendengarkan nama perempuan itu terselip di antara racauanmu tatkala diserang demam… (halaman 103).
Lalu hadir Matahari, lelaki lain tempat Nessa mencurahkan keperihan  hatinya. Matahari menjadi orang yang paling memahami segala hal tentang  Nessa. Kenyamanan bersama Matahari terusik ketika lelaki itu menyatakan  cintanya pada Nessa. Dan tepat pada musim pemilu, Nessa pun akhirnya  menetapkan pilihan. (halaman 113)
Penulis lain, Aveus Har menjadikan musim kawin sebagai subtema salah  satu dari dua cerpen yang ia tuliskan dalam buku ini. Cinta di Ujung  Senja berkisah tentang dua sosok renta yang masih saling merindukan  karena saat muda cinta mereka tidak bisa bersatu. Tiap kali musim kawin  tiba dan orang-orang berdatangan mengantarkan undangan, Eyang Murni  selalu ingin tahu dari siapa undangan itu. Ia menunggu kalau-kalau saja  salah satunya adalah undangan dari Hendar, cinta lamanya yang belum juga  kawin setelah mereka berpisah. Berkat bantuan sang cucu, keduanya  berhasil bertemu dan menumpahkan kerinduan mereka. (halaman 67)
Sementara untuk cerpen berjudul Harusnya Kita Putus, penulis novel Sorry That I Love You dan Roller Coaster Cinta  ini bercerita tentang musim ujian. Tentang seorang siswi yang berjanji  pada sahabat-sahabatnya, bahwa menjelang ujian nasional mereka harus  memutuskan hubungan dengan pacar masing-masing. Perjanjian itu membuat  Ame dilema karena ia sangat mencintai sang pacar. Lagipula ia tidak  punya alasan untuk memutuskan hubungan yang sebetulnya memang baik-baik  saja itu. Harusnya kita putus menjelang musim ujian itu, tapi kamu  meyakinkanku untuk bertahan dan aku akan menghadapi ujian-ujian  selanjutnya, bersamamu… (halaman 124).
Lain lagi cerita yang dituliskan oleh salah satu editor, Gari Rakai  Sambu. Dalam cerpen berjudul Musim Termanis, ia bercerita tentang pemuda  kembar yang tidak begitu akur dan memiliki banyak perbedaan sifat.  Salah satu dari mereka, kemudian bertemu dambaan hatinya ketika  mengantar sang mama menghadiri hajatan temannya yang akan naik haji. Si  kembar akhirnya saling membantu satu sama lain. Kuakui seumur-umur, ini idenya yang paling bermanfaat, (halaman 143).
Cerpen pamungkas ditulis oleh Bagas Prasetyadi. Dua judul yang  dikarangnya saling berkaitan. Wake Me Up When Desember Ends dengan sudut  pandang Mentari, gadis yatim piatu yang terinfeksi TORCH dan baru saja  putus dengan pacarnya. Sedangkan Moonlight Becomes Sunshine bercerita  dari sudut pandang Rangga, pemuda yang nasibnya juga mengenaskan. Ia  kehilangan pekerjaan setelah adiknya meninggal karena kanker yang  disusul kematian ibunya akibat terus-menerus meratapi kepergian sang  adik. Tapi pertemuan Mentari dan Rangga itu akhirnya berhasil menutup  kisah-kisah dalam Sepanjang Musim dengan sangat manis dan mengesankan.
Selain itu masih ada beberapa cerpen lain yang mengisi buku setebal  184 halaman ini. Before The Rain dan After The Rain yang ditulis oleh  Karina Ayu Pradita mengambil tema musim hujan dan musim kemarau.  Sementara musim bola diceritakan oleh Ovita Sari dalam cerpennya yang  berjudul Bola Cinta.
Begitulah, ada banyak cinta yang hadir di setiap musimnya. Seperti yang tertulis pada blurb buku bersampul biru dengan desain sederhana namun elegan ini; Memang  begitulah siklusnya. Kita bahagia, sakit, lalu bahagia lagi. Begitulah  caramu dan caraku, mungkin juga cara miliaran manusia lainnya untuk  menemani musim. Sepanjang musim… Sebut saja ini kumpulan kisah  sederhana, kumpulan kontemplasi, mungkin juga kumpulan cara memaknai  cinta.
______________________________Judul: Sepanjang Musim (Kumpulan Cerpen)
Penulis: Aveus Har, Karina Ayu Pradita, dkk
Penerbit: Media Pressindo
Terbit: Desember 2013
Harga: Rp. 28.500
Jumlah halaman: 184 halaman
ISBN: 978-979-911-325-2
Peresensi: Annisa Ramadona, novelis


1 comments on "Resensi #1 Sepanjang Musim di Rimanews"
bagus bagus sekali tulisannya kakak, keep blogging and writing yah
danisa butter cookies website
Post a Comment