Entah kenapa tiba-tiba hari ini aku kepikiran buat buka "harta karun" yang sudah lama tak kutengok sejak mereka kuselamatkan tahun kemarin. Dulu, ketika pertama terjun ke dunia literasi maya tahun 2011, kupikir harta ini sudah di negeri antah barantah karena setelah pindah rumah tahun 2008 lalu, aku membakar banyak kertas, termasuk buku harian. Sejak terjun ke dunia nyata selepas SMA, aku memang mencoba realistis. Aku tutup buku, tak mau menghayal jadi penulis, novelis, komikus, atau apa pun itu. Semua sebatas mimpi indah yang akan berakhir jika aku membuka mata dan mendapati kecarut-marutan dalam keluargaku.
Kursus komputer, bekerja, dan menjalani hidup sebagaimana manusia biasa, kupikir cukup begitu saja menjalani hidup yang sederhana ini. Aku mencoba menikmati, tak menggambar dan tak menulis lagi. Tapi rupanya susah, meski kubilang aku telah vakum, tapi sejujurnya aku tak pernah benar-benar meninggalkan mimpiku. Di sela-sela kejenuhan menunggui pelanggan, aku sering mencorat-coret nota dan membuat catatan di hp. Begitu pun ketika terlalu lelah merecap daily report, aku malah mengambil buku untuk menulis cerita sekedar me-refresh otakku. Ketimbang melihat angka-angka, mataku lebih senang melihat rangkaian kata.
Pada satu episode
Mario Teguh Golden Ways, motivator itu berkata,
"Kesuksesan anda sekarang ini tergantung pada usaha anda 10 tahun yang lalu. Jika anda sukses sekarang, itu artinya bahwa apa yang anda lakukan 10 tahun yang lalu adalah benar."
Mengingat kalimat itulah akhirnya kuingat-ingat lagi apa yang kulakukan sepuluh tahun yang lalu. Ya, meskipun belum bisa dikatakan sukses, tapi sejak kembali menulis aku merasa "tidak galau". Aku tahu apa yang bisa kulakukan dan kukembangkan. Aku kini bertujuan. Bagiku, makna sukses (untuk sekarang) ialah menemukan apa yang benar-benar kuinginkan dan merasa nyaman serta bermanfaat ketika menjalaninya.
Dan ternyata, sepuluh-bahkan dua belas tahun lalu, yang kulakukan adalah menulisi buku-buku pelajaran serta kertas-kertas kosong dengan cerita yang menari-nari dalam benakku.
 |
Tulisanku sejak 2001 |
Aku masih ingat, cerita pertama yang kutulis waktu itu bertema petualangan. Tentang lima sekawan memecahkan teka-teki secarik kertas berisi gambar dan simbol-simbol. Cerita itu awalnya kutunjukkan pada teman sebangku, lalu merambat ke teman di depan, kemudian berpindah-pindah dan dinikmati seisi kelas bahkan beberapa pembaca dari kelas lain. Karena tulisan pertamaku itulah, akhirnya ada
trend baru di kelasku; mengarang.
 |
Tulisan pertamaku: Masa Lalu Riris |
 |
Ending Masa Lalu Riris, 8 Mei 2001 |
Setelah cerita pertama tuntas, aku langsung bikin seri berikutnya. Tokohnya masih lima orang itu. Kali ini judulnya
Roh Kucing Hitam. Ceritanya tentang penyihir yang balas dendam gitu :D
 |
Tulisan ke dua: Roh Kucing Hitam |
Akhirnya cerita berseri ini lanjut sampai seri keempat. Kuberi judul
SMART DETECTIVE. Sayang, cerita ke tiga dan empat belum tuntas. Entah kenapa (lupa, hihi).
 |
Aku nulisnya di buku yang sampulnya Conan, biar berasa detektif :D |
 |
Judulnya Lucu, padahal serial petualangan ^^ |
Sejak kecil, kedua orangtuaku memang telah membudayakan gemar membaca. Mungkin karena mereka juga dulunya pecandu buku. Hal itu ditunjukkan dengan lemari buku yang papa buat sendiri. Semua buku lengkap. Sampai-sampai sebagian buku harus kami tinggalkan waktu pindah rumah.
Awalnya aku disodori
majalah Bobo, majalah Aku Anak Saleh, Cerita Nabi dan Rasul, Kisah-Kisah Teladan, dan bacaan anak menarik lainnya. Setelah SD kelas lima, aku mulai kenal komik.
Doraemon, Candy-Candy, Dragon Ball, Topeng Kaca, dan Detektif Conan. Untuk novel, aku mulai kenalan dengan karangannya
Enid Blyton, Sir Arthur Conan Doyle, Agatha Christie, Alfred Hithcock, dan RL Stine. Sedangkan novel dalam negeri yang pertama kukenal itu karyanya
Mira W (masuk di teks buku bahasa Indonesia sih, hihi).
Mungkin karena menggemari serial detektif dan petualangan, jadi cerita yang kubuat juga tentang petualangan semua. Tapi karena wabah menulis yang kutularkan ke penghuni
kelas 1.2 SMP Negeri 9 Palembang itu menyebar ke berbagai karakter, maka cerita mereka juga beragam. Dari sanalah, aku mencoba genre lain.
 |
ALCA: Tentang Kekuatan Persahabatan. |
 |
Kertasnya dimakan Rayap :P |
 |
Genre Misteri: Loteng Merah |
Nah, buku yang satu ini tadi sempet bikin aku dan
Bang Dian ngakak waktu buka lembar akhirnya. Di buku yang kayaknya kubuat untuk novel berjudul
"Senyum" ini ada tulisan tanganku pake pensil. Coretan dari hati kayaknya. Hehe. Sayang, tak ada tanggal nulisnya. Padahal di semua tulisanku biasanya dicantumkan tanggal pembuatan. Tapi kalo ngeliat isi buku ini, kayaknya tulisan itu ditulis dalam rentang pembuatan cerita "Senyum". Yang pasti tahun 2002.
 |
Cover Buku Cerita "Senyum" |
 |
Masih jamannya Digimon :D |
 |
Bagian 1-nya selesai Maret 2002 |
 |
Jaman dulu alay juga rupanya :P |
Yang lucu itu tulisan ini:
 |
Kayaknya ditulis tahun 2002 juga |
Bunyinya:
Rasanya aku ingin keluar dari duniaku ini
Aku ingin mencari dunia lain yang lebih dari ini
Aku ingin keluar dari kehidupanku ini
Aku ingin mencari kehidupan lain yang lebih baik
Tau nggak kenapa aku suka mengarang?
Karena dg mengarang aku bisa hinggap dari dunia
yg satu ke dunia yg lain.
Dg mengarang aku bisa hidup dg berbagai kehidupan
Asyik, menarik. Itu yg aku suka.
Semangat mengarangku akan muncul setelah dipancing.
Harus ada sesuatu yg memicunya. Sherina!! itulah
pemicunya. Semakin kulihat dia, aku semakin
ingin mengalahkannya. Aku akan buktikan bahwa
aku juga hebat. Dengar & tunggu saja, Sher!
Hihihi... Kok bisa ya waktu kecil aku mikirnya gitu? Heran aja, sampe bawa-bawa
Sherina segala :D Tapi memang sejak kecil aku nge-fans sama
Sherina sih. Habisnya banyak yang bilang mirip :P Ya, kalo muka mirip, bisa jadi nasibnya juga kan? Paling tidak, ikut
sukses lah. Haha.
 |
Beli Tini Wini Biti dapet kartu Sherina |
Dengan menemukan harta karun ini, rasanya rugiiiii banget kalo aku berhenti sampai di sini. Setelah beberapa
buku antologi hasil lomba akhirnya tersemat namaku, kini waktunya go Novel Solo! Doain aku bisa nembus mayor, ya! Aamiin. :)