Benda kesayangan? Hmm... aku termasuk penyayang semua yang kumiliki. Tapi untuk giveaway-nya Artha kali ini aku pilih si perak yang melingkari salah satu jariku.
Benda ini sengaja gak kukasih nama. Gak kepikiran memang. Toh, di sisi dalemnya sudah terukir sebuah nama. Dian LP.
Cincin ini memang sepasang. Spesial dari Bang Dian tepat di hari ulang tahunku Mei 2010 lalu. Kira-kira lima bulan setelah kami jadian. Walaupun tepat di hari ulang tahunku, tapi sebenarnya cincin ini bukan kado ulang tahun. Untuk merayakan hari kelahiranku itu, Bang Dian sudah lebih dulu memberi surprise plus sebuah Al-quran kecil sebagai kado.
Cincin ini memang sepasang. Spesial dari Bang Dian tepat di hari ulang tahunku Mei 2010 lalu. Kira-kira lima bulan setelah kami jadian. Walaupun tepat di hari ulang tahunku, tapi sebenarnya cincin ini bukan kado ulang tahun. Untuk merayakan hari kelahiranku itu, Bang Dian sudah lebih dulu memberi surprise plus sebuah Al-quran kecil sebagai kado.
Nah, setelah rangkaian surprise itulah, Bang Dian mengajakku ke bundaran air mancur di samping Masjid Agung Palembang. Di tengah kerlip lampu warna-warni dan gemercik air mancur itu, Bang Dian menyematkan cincin perak di jari manisku sambil bilang, "Adek, galak dak jadi istri Abang?" -->Kalimat ini kalo diucapin sekarang, selalu bikin kami berdua ngakak. Loh kok? Bukannya romantis? Gak tau deh, geli-geli gimana gitu ngebayanginnya lagi ^^
Malam itu di bundaran air mancur ^^ |
Tapi, ini bukan lamaran main-main ala ABG baru jadian. Karena begitu pulang, Bang Dian langsung mengutarakan niatnya itu ke Mama. Sayang, berhubung masih sama-sama kuliah, jadi Mama menunda niat baik itu sampai kami -paling tidak- menyelesaikan studi masing-masing.
Sejak malam itu sampai sekarang, cincin ini melekat di jariku. Hanya saja posisinya telah berubah seiring dengan berat badanku yang perlahan naik. Mungkin karena terlalu bahagia menjalani hari-hari bersama Bang Dian kali ya? :p
Mama pernah marah waktu aku masih maksain cincin itu melekat di jari manis. Padahal sudah sesak banget keliatannya. Karena gak rela kalo harus dilepas, jadi kuputuskan untuk memakainya di jari kelingking.
Si cincin telah pindah ke kelilngking :D |
Alhamdulillah, sekarang hubungan kami sedang jalan tiga tahun lebih lima bulan. Bang Dian sudah wisuda awal tahun lalu. Sementara aku insyaallah segera menyusul. Rencana pernikahan juga sudah disusun. Meskipun kedua keluarga belum bertemu langsung, tapi rundingan tanggal, tempat, dan hal-hal lain sudah sering dibicarakan via telepon.
Kini, jari manisku yang kosong telah diisi oleh cincin emas pemberian (calon) nenek mertua. Senangnya.... :D
3 comments on "Si Mungil yang Nangkring di Kelingking"
Aiiiih.. Ngiri Ayaaa.. ^^, Hahaha.. Semoga segra yaa kakkk
terima kasih ^^
sudah tercatat yaaa...
salam manis,
arga litha
Hallo Kak Annisa, salam kenal ya :)
Aku juga ikutan giveaway dari Mbak Artha. Boleh dong kapan-kapan Kakak main ke rumah aku.
Oh iya, aku juga bikin giveaway kecil-kecilan lho...
Cek disini ya :) http://t.co/NwbPTEVjuV
Terimakasih :)
Post a Comment