Monday, 10 June 2013

Snow in the Heart

SNOW IN THE HEART: Kita semua memang harus berpisah, kan?

Inilah salah satu kisah terbaik dalam lomba #JAPANINLOVE Diva Press 2013 yang diikuti ratusan anak muda dari seluruh pelosok nusantara. Kisah-kisah yang menggugah hati kita bahwa cinta itu begitu dahsyat meronai hidup setiap kita. Plus, latar unik budaya Jepang yang begitu kental membingkai semua cerita ini.

Inspiring!
Lagi fokus-fokusnya nulis novel, info lomba #JAPANINLOVE menggelitikku. Lalu, mulai mikir-mikir mau nulis apa. Soalnya ini setting-nya harus Jepang banget. Berhubung sudah lama gak baca komik, jadi rada ngeraba-raba.

Karena ngebet pengen ikutan, aku semedi di boncengan Bang Dian. Emang gitu, aku kalo lagi nyari ide suka tenggelam dalam imajinasi sendiri dan gak peduli sepanjang perjalanan dia cerita apa.

Dapetlah itu ide. Selanjutnya aku browsing kota di Jepang yang pengen kujadiin latar cerpenku. Lanjut nonton film dan anime juga biar dapet feel-nya. Gak cukup di situ, aku beli dua komik serial cantik juga.

Setelah semua siap, aku mulai nulis. Setengah hari kelar, terus kuendapin sampe besoknya editing dan kirim. Alhamdulillah, setelah tuntas hajat yang satu itu, aku bisa fokus lagi nulis novelnya :D

Pas pengumuman, gak nyangka banget ternyata bisa lolos jadi salah satu kontributornya. Belum jadi juara sih. tapi kan lumayan, soalnya ini yang nyelenggarain penerbit mayor yang kalo bikin event pesertanya pasti bejibun. Lomba yang ini aja persertanya sampe 700-an.

Cerpenku judulnya Ikiru Chikara. Tokoh utamanya Rin. Sejak ibunya meninggal empat tahun lalu, hubungan Rin dengan sang ayah menjadi kaku. Ayah Rin yang gila kerja memang mencukupi segala keperluan gadis itu. Tapi Rin justru kesepian. 

Hingga akhirnya ia berteman dengan Miu. Dari Miu-lah Rin mengenal manga. Miu membantu Rin membeli majalah manga, alat-alat gambar, juga berkomunikasi dengan editornya. Hanya saja, Rin selalu kepentok soal cinta. Gadis penyendiri itu belum tau gimana seharusnya menggambarkan cinta. Dan Miu lagi-lagi membantu Rin. Mereka bertukar tempat selama tiga hari. Miu menitipkan Rin pada pacarnya, Makoto. Lalu apa yang terjadi selama tiga hari itu? Baca sendiri lanjutannya di buku Snow in the Heart, ya :D

Cerpenku dalam Snow in the Heart
Aku putus asa. Kupandangi tumpukan manuscript paper yang tergeletak di atas meja. Ada puluhan name yang menjadi sia-sia karena editor manga-ku terus-terusan menolaknya. G-Pen, aneka macam pena, beragam jenis pensil, penghapus, kuas, tinta, dan Screentone Burnisher yang tetap pada tempatnya sejak seminggu lalu itu membuatku makin tak berdaya. Belum ada keinginan sedikit pun untuk menyentuh itu semua.

“Kekuatan manga terletak pada karakteristik yang jelas, pengembangan cerita yang meningkat, dan juga jiwa.”

Suara Kenichi-san kembali terngiang ditelingaku. Pertemuan singkat dengannya terakhir kali itulah yang mematahkan mimpiku untuk menjadi mangaka.

“Romansu manga ini kosong. Terlalu gelap dan sulit dimengerti, kaku, juga kurang penjiwaan. Rin, kamu harus menggambar manga yang bisa dinikmati remaja perempuan.”

Aku hanya bisa mematung mendengarkan kalimat demi kalimat yang diucapkannya.

“Untuk membuat cerita cinta yang realis, setidaknya kamu harus benar-benar tahu bagaimana rasanya cinta.”

Dan kalimat terakhir itulah yang membuatku diam di tempat. Bagaimana rasanya cinta?

Eh, tapi ada sedikit kesalahan yang kayaknya lolos dari mata editor. Aku nulis JKT48 sebagai idola remaja Jepang. Seharusnya yang kutulis itu AKB48. Hehe... 

Tapi secara keseluruhan aku suka. Apalagi proses terbitnya cepet banget. Buku ini malah jadi antologiku yang pertama masuk Gramedia. Padahal ada beberapa event yang lebih dulu kuikuti dan lolos, yang insyaallah juga bakal edar di Toko Buku Nasional. Ada antologi CENAT-CENUT MATEMATIKA (Calon Penerbit: Gramedia Pustaka Utama), STORYCAKE FOR THANKFUL HEARTS (Calon Penerbit: Gramedia), AKU MELAWAN KORUPSI (Calon Penerbit: WR Publishing). 

Terus, masih menanti dua novel yang sedang dierami Penerbit MP dan DP juga. Ah, alhamdulillah.... Mimpi 12 tahun lalu itu mulai terwujud :)

Snow in the Heart di Gramedia Palembang Square

2 comments on "Snow in the Heart"

Ria Hidayah on 10 June 2013 at 18:49 said...

Selamat ya kak.. Suka baca tulisan kk, Aya belum sempat hunting bukunya. Semoga bisa segera...

Aya belum pandai menulis sebagus kk. Kak Ncha emang keren. Duuuh. Nanti Aya digratisin yaa dua novelnya yang segera terbit ^^v kenang2an. Bentar lagi Aya mau pulang ke Bangka dan akan sangat jarang ke Gramedia, karna jauuuh.

Unknown on 12 June 2013 at 08:20 said...

Beguyur, Ay... Nisa aja 12 tahun baru kesampean :D
Itu novelnya belum terbit tapi udah dicup-in orang semua :P

Eh, Ay... ada Palembang Expo tanggal 13 ini di Jakabaring.

Post a Comment

 

Annisa Ramadona :) Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal