KEBAKARAN HUTAN DAN FAKTOR PENYEBABNYA
Penyebabnya
terjadinya kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topic perdebatan,
apakah karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun berdasarkan beberapa
hasil penelitian menunjukan penyebab
kebakaran hutan adalah factor manusia yang berawal dari kegaiatan atau
permasalahan sebagai berikut :
- Sisterm perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah – pindah. Perladangan berpindah – pindah merupakan upaya pertanian tradisional di kawasan hutan dimana pembukaan lahanya selalu dilakukan dengan cara pembakaran karena cepat, murah, praktis
- Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusaha Hutan (HPH) untuk industri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
- Pembukaan hutan oleh pemegang HPH dan perusahaan Perkebunan untuk pengembangan tanaman industri atau perkebunan umumnya mencakup areal yang cukup luas.
- Metode pembukaan lahan dengan cara tebang habis dan pembakaran merupakan alternative pembukaan lahan yang paling murah, cepat, dan mudah. Namun metode ini sering berakibat kebakaran tidak hanya terbatas pada areal yang disiapkan untuk pengembangan tanaman industri atau perkebunan, tetapi meluas ke Hutan Lindung, Hutan Produksi dan lahan lainnya.
- Penyebab structural yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antara Hukum adat dan hukum positif Negara.
Sedangkan
penyebab struktural, umumnya berawal dari suatu konflik antara pemilik modal
industri perkayuan maupun pertambangan, dengan penduduk asli yang merasa
kepemilikan tradisional (adat) mereka atas lahan, hutan dan tanah dikuasai oleh
para investor yang diberi pengesahan melalui hokum positif Negara. Akibatnya
kekesalan masyarakat dilampiaskan dengan pembakaran demi mempertahankan lahan yang
telah miliki secara turun temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan menjadi
pemicu kebakaran hutan dan masyarakat tidak
mau berpartisipasi untuk memadamkannya.
DAMPAK KEBAKARAN
HUTAN
Asap tebal dari kebakaran hutan
berdampak negatif karena dapat menggangu kesehatan,masyarakat, terutama
gangguan saluran pernapasan.
Selain itu asap tebal juga menggangu
transportasi udara, disamping transportasi darat,sungai, danau, dan laut.
Dampak lainnya adalah kerusakan
hutan setelah terjadinya kebakaran dan hilangnya margasatwa. Hutan yang terbakar berat akan sulit dipulihkan,
karena struktur tanahnya mengalami kerusakan.
Penanggulangan Kebakaran hutan :
Untuk penanggulangan Kebakaran Hutan :
Untuk penanggulangan kebakaran hutan telah
dilakukan pemadaman api baik melalui darat maupun dari udara.
Untuk dari udara dilakukan penyemprotan air dari
pesawat maupun dilakukan hujan buatan
Untuk didarat dilakukan dengan penyemprotan,
pembuatan parit penghalang api, pengaturan muka air untuk membasahi gambut,
pengendalian kebakaran,serta sosialisasi kepada masyarakat.
Kebakaran Hutan dan cara pencegahannya
Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan di masa depan antara lain :
- Melakukan pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan, sekaligus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hutan dan semak belukar.
- Memberikan penghargaan terhadap hukum adat sama seperti hukum negara, atu merevisi hukum negara dengan mengadopsi hukum adat.
- Peningkatan kemampuan sumberdaya aparat pemerintah melalui pelatihan maupun pendidikan formal. Pembukaan program studi penanggulangan kebakaran hutan merupakan alternatve yang biasa ditawarkan
- Melengkapi fasilitas untuk menanggulangi kebakaran hutan, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
- Penerapan hukum pada pelaku pelanggaran di bidang lingkungan khususnya yang memicu atau penyebab langsung terjadinya kebakaran.
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Palembang