Thursday, 29 November 2012

TEKNIK SURVIVAL


PENDAHULUAN

Orang-orang yang senang berpetualang baik di gunung, hutan atau di tempat-tempat lainnya harus selalu sadar akan resiko yang ada pada kegiatan tersebut. Resiko apa saja yang mungkin muncul berkaitan erat dengan bahaya-bahaya dalam pelaksanaan kegiatan. Secara umum sumber bahaya berasal dari diri kita sendiri (Subjective Danger) dan dari alam lingkungan (Objective Danger).
Subjective Danger misalnya keteledoran, persiapan yang asal-asalan, minimnya pengetahuan, dan lain-lain. Menurut sifatnya, Subjective Danger masih bisa kita control dengan kemampuan dan pengetahuan yang kita miliki. Objective Danger misalnya bahaya yang timbul dari lingkungan atau alam sekitarnya.
Survival berasal dari kata Survive artinya bertahan hidup, berarti Teknik Survival adalah cara untuk mempertahankan hidup didalam kondisi atau keadaan yang tidak menentu yang terjadi karena suatu peristiwa yang dialami oleh seseorang atau kelompok di suatu tempat terasing atau terisolir misalnya dilaut, hutan rimba atau pegunungan. Jadi, untuk kelanjutan hidup orang atau kelompok itu tergantung pada kemampuan mereka sendiri. Kemampuan bersurvival itu bergantung pada sikap mental, pengetahuan keterampilan dan nasib para Survivor.
Aspek-aspek yang muncul dalam kondisi Survival dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
  1. Psikologis : Panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, bosan, dll.
  2. Fisiologis : Sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
  3. Alam Lingkungan : Panas, dingin, kering, hujan, angina, flora & fauna.
Ketiga aspek itu saling berkaitan dan mempengaruhi. Aspek Psikologis dan Fisiologis muncul dari kita sendiri, sedangkan aspek alam lingkungan merupakan interaksi kita dengan lingkungan.
Tiga hal yang dapat digunakan untuk mengatasi Survival yaitu :
  1. Semangat untuk mempertahankan hidup (harus yakin dan optimis).
  2. Kesiapan diri (mempunyai pengetahuan dan keterampilan kegiatan di alam bebas).
  3. Alat pendukung (yang dibawa kita sendiri dan yang disediakan alam).
Selain tiga hal diatas, bisa juga berpedoman pada prinsip STOP :
S : Stop, menghentikan gerak, istirahat dan menenangkan diri, kuasailah rasa takut dan
     panik.
T : Thinking, berpikir optimis, bahwa kita harus mampu.
O : Observe, amati sekitarmu apa saja yang bisa jadi penunjang Survival.
P : Planing, rencanakan kegiatan selanjutnya.

Sikap mental Survival dalam buku Komando Para :
S : Sadari situasi dan kondisimu.
U : Untung malang bergantung pada ketenanganmu.
R : Rasa takut dan panic harus kau kuasai.
V : Vaccum, isilah dengan tindakan.
I : Ingat dan berpikirlah.
V : Viva (hidup), hargailah dia.
A : Adat istiadat dihormati.
L : Latih dirimu dan belajarlah.

Pendukung utama teknik Survival :
§  Mampu menguasai perasaan takut, panik, jemu, rasa haus dan lapar.
§  Mampu menggunakan peralatan peta, kompas, tali, ponco dll.
§  Mampu mengetahui tanda-tanda alam.
§  Obat-obatan.

Teknik Survival meliputi :
a.       Bivak
b.      Air
c.       Makanan
d.      Api
e.       Membuat tanda SOS

a. Bivak
Bivak adalah tempat istirahat / berlindung yang sifatnya darurat. Adapun bahan yang digunakan adalah :
·         Alam : pohon tumbang, dedaunan, goa, dll
·         Alat yang kita bawa : ponco, terpal, plastic, tali temali dll.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Bivak :
       Hindari tempat lembab, becek dan basah.
       Jangan dijalur lintasan air dan binatang buas.
       Jangan dibawah pohon lapuk atau goa yang mudah longsor.
       Jangan dipinggir jurang atau daerah terbuka yang berangin keras.
       Usahakan mendekati sumber air.

b. Air
Air merupakan prioritas dalam Survival, jika kekurangan air kita akan mengalami Dehidrasi. Manusia mampu hidup dengan air kurang selama tiga minggu dan mampu hidup tanpa air selama tiga atau empat hari.

Klasifikasi air dalam kondisi Survival yaitu :
-          Air yang dapat langsung diminum adalah air yang tidak berwarna dan tidak berbau.
-          Air yang harus dimurnikan ialah air yang tergenang, di sungai, di pasir, dan di cerukan cadas.

Cara mendapatkan air :
  • Di tanaman : pohon randu, rebung, pelepah enau dan nipah, rotan dan pohon pisang.
  • Di tanah batu : Areal tanah kapur dengan cara menggali, di tanah granit gali tanah yang paling lembab dan ditumbuhi rumput/lumut yang paling tebal, di tanah gembur, di daerah lembah.
  • Di daerah aliran sungai pegunuungan dengan cara menggali lubang dibawah batu-batuan.
  • Di pesisir pantai, galilah ± 5 meter dari batas pasang surut.
  • Di tanah tandus : melihat arah burung terbang dan hinggap, mencari tumbuh-tumbuhan tertentu yang bisa menunjukkan adanya sumber air, mencari jejak binatang mengkais sebagai indicator kandungan air. Jalan terakhir dengan mengumpulkan embun.
  • Di pegunungan : menggali aliran sungai gunung, memeras lumut, air di cerukan batu cadas, tumbuhan basah lainnya.

c. Makanan
 Sumber makanan dari hewani dan nabati. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

Sumber makanan nabati :
©      Bila kita sudah mengenalnya/petunjuk penduduk setempat.
©      Di sekitar tumbuhan terlihat jejak, kaisan, dan gigitan hewan.
©      Cicip sedikit atau oleskan sedikit getahnya di tangan, kalau gatal, panas atau pahit hindarilah.

Cirri-ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan yaitu :
  • Bagian tumbuhan yang masih muda, pucuk dan tunas.
  • Tidak mengandung getah.
  • Tidak berbau busuk dan berbulu.
  • Bisa dimakan oleh hewan mamalia atau hewan lainnya.

Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
  • Umbi di dalam tanah : jenis talas, kentang, bengkoang, paku tanah, akar ilalang.
  • Bagian batangnya : umbut muda pisang rebung, empulur batang sagu, pakis.
  • Bagian buahnya : Arbei hutan, ceri, ketapang salam, durian hutan, mengkudu, duku hutan, ciplukan, tangkil.
  • Bagian daunnya : daun rasamala, daun mengkudu, daun pakis lumut.
  • Jamurnya : umumnya berwarna putih kekuning-kuniingan dengan sedikit berbulu seperti semanggi misalnya jamur kuping, jamur bulan, jamur merang.

Ciri-ciri umum jamur beracun yaitu :
  • Umumnya berwarna merah darah, hitam legam, biru dan coklat tua.
  • Mengeluarkan bau busuk (H­2S) atau amoniak.
  • Mempunyai cincin atau cawan, kecuali merang dan kompos.
  • Kalau dikerat dengan pisau perak akan menimbulkan warna hitam atau biru.
  • Cepat berubah warna kalau dimasak atau dipanaskan.

Sumber makanan hewani :
Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya seperti kadal, kura-kura, larva dan madu lebah, cacing, siput, ular, tupai, tikus gunung.

d. Api
Api digunakan untuk memasak makanan san minuman. Untuk mendapatkan api dari korek api, menggesekkan kayu, batu, kaca pembesar.

e. Membuat tanda SOS
Dengan cara asap, peluit atau jeritan, kaca, goresan/patahan pada pohon yang mudah terlihat, dengan kain atau bendera.

Manusia hanya bisa berusaha, namun Tuhan jua yang menentukan
(MATERI DIKSAR PPA. WAHANA WIRABHUMI)
Didiek OK (B.034.SCC)

0 comments on "TEKNIK SURVIVAL"

Post a Comment

 

Annisa Ramadona :) Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal